Kamis, 27 Maret 2008

ZUBIR MUCHTAR SANG BAPAK PETANI LAYAK MEMIMPIN KERINCI TAHUN 2009-2014


Ir. Zubir Muchtar, adalah seorang pejabat yang merangkak dari bawah sebagai Petugas lapangan lingkup Perartanian, Kepala Dinas Peternakan, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan menjadi orang kepercayaan Fauzi Si’in sebagai Sekretaris Daerah Kerinci.

Kalau kita lihat perjalanan Karir seorang Zubir Muchtar, memang dimulai dari jenjang yang terbawah, tidak salah beliau dikenal dan disenangi oleh masyarakat Petani, yang merupakan masyarakat dominan di Kabupaten Kerinci, karena Kabupaten Kerinci secara limas Penduduk hampir lebih 90 % adalah hidup dengan mata pencaharian sebagai petani, bahkan oleh masyarakat Petani melalui Kelompok tani, ada yang mengatakan beliau adalah Bapak Petani Kabupaten Kerinci, tentunya pernyataan tersebut bukan tanpa dasar, dan bukan merupakan sebuah hal yang kebetulan, dan memang dalam perjalan karir sebagai PNS beliau sangat dekat dengan Petani, bahkan semasa beliau menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian, Perternakan banyak terobosan-terobosan yang dilakukan menyentuh langsung kepada petani, dasar itulah masyarakat petani Kerinci melirik nama Ir.H. Zubir Muchtar selain dekat dengan kalangan Petani, beliau juga dikenal banyak kalangan masyarakat kalangan bawah dan mudah bergaul tanpa pandang suku dan jabatan dan mudah ditemui siapa saja

Hal ini memang menjdi sebuah fakta, seorang tenaga tekhnis dan pejabat tekhnis, oleh Fauzi Si’in sebagai Bupati Kerinci periode II, mempercayakan managemen Pemerintahan dalam aspek administrasi kepada seorang Zubir Muchtar, kepiawaian belaiu bukan hanya dari aspek tekhnis dan tentunya aspek manajemen administrasi Pemerintahan juga dipahami beliau walupun untuk itu beliau harus belajar dan belajar dan ternyata beliau mampu menjadi orang Kepercayaam Fauzi Si’in dalam jajaran Kabinet Fuzi Si’in periode ke II.
Disamping itu kedekatan dengan masyarakat petani dan Pemuda menjadi sebuah hal yang membuat Zubir Muchtar diminta oleh masyarakat untuk maju sebagai Balon Bupati Kerinci pada PILKADA Tahun 2008, hal ini terbukti banyak masyarakat petani menggantungkan harapan kepada Zubir Muchtar untuk memimpin Kerinci masa yang akan datang, salah satu bentuk Pernyataan petani di kecamatan Kayu Aro, yang belum mau disebut nama “Memang petani tidak mengerti soal politik, yang jelas bapak Ir.H.Zubir Muchtar layak untuk mencalonkan dan dicalon kan oleh Perahu Petani melalui mekanisme Partai penggusung pada pemilihan Bupati Kerinci secara langsung tersebut. Selain mudah ditemui juga dekat dengan kami petani”. Ujarnya, dan, selain sosok beliau dekat dengan petani juga sangat dikenal dengan keramah tamahan dalam pergaulan sehari-hari, sehingga beliau sangat mudah ditemui dan diajak bicara oleh Masyarakat pada umumnya. Penampilan sederhana beliau membuat masyarakat menjadi simpatik akan figurnya, bahkan pencalonon beliau juga didukug oleh kalangan pemuda juga mulai membicarakan tentang figur Ir.H.Zubir Muchtar, dimana dimata mereka melihat sosok kesederhanaan Ir.H.Zubir Muchtar yang dekat dengan kalangan bawah khususnya petani. Dan ini merupakan modal awal yang dimiliki Zubir.
Secara prestasi tingkat Nasional beliau dianugerahkan Penghargaan Bidang Pertanian dari menteri Pertanian, Anton Apriyantono baru-baru ini. “Ini bukti bahwa beliau berpihak kepada para petani dan menjadi tokoh nasional.
Zubir Muchtar maju sebagai Balon Bupati pada PILKADA Tahun 2008 diakui beliau bahwa dirinya di desak maju oleh masyarakat dan itu sudah dipertimbangkannya untuk maju pada pilbub mendatang, hanya majunya dirinya menjadi orang nomor satu di bumi sakti alam kerinci ini atas dasar desakan dan permintaan dari masyarakat.
Aspirasi murni masyarakat petani dan Pemuda menginginkan Zubir Muchtar maju pada Pilkada 2008 nanti, merupakan aspirasi murni masyarakat, kalau memang itu yang dikehendaki masyarakat maka beliau siap akan maju mencalonkan diri sebagai Bupati Kerinci, sesuai dengan ketentuan dan mekanisme yang berlaku sebagai Pejabat dan sebagai Pegawai Negeri Sipil (Krc/03).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar