Kamis, 27 Maret 2008

ZUBIR MUCHTAR SANG BAPAK PETANI LAYAK MEMIMPIN KERINCI TAHUN 2009-2014


Ir. Zubir Muchtar, adalah seorang pejabat yang merangkak dari bawah sebagai Petugas lapangan lingkup Perartanian, Kepala Dinas Peternakan, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan menjadi orang kepercayaan Fauzi Si’in sebagai Sekretaris Daerah Kerinci.

Kalau kita lihat perjalanan Karir seorang Zubir Muchtar, memang dimulai dari jenjang yang terbawah, tidak salah beliau dikenal dan disenangi oleh masyarakat Petani, yang merupakan masyarakat dominan di Kabupaten Kerinci, karena Kabupaten Kerinci secara limas Penduduk hampir lebih 90 % adalah hidup dengan mata pencaharian sebagai petani, bahkan oleh masyarakat Petani melalui Kelompok tani, ada yang mengatakan beliau adalah Bapak Petani Kabupaten Kerinci, tentunya pernyataan tersebut bukan tanpa dasar, dan bukan merupakan sebuah hal yang kebetulan, dan memang dalam perjalan karir sebagai PNS beliau sangat dekat dengan Petani, bahkan semasa beliau menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian, Perternakan banyak terobosan-terobosan yang dilakukan menyentuh langsung kepada petani, dasar itulah masyarakat petani Kerinci melirik nama Ir.H. Zubir Muchtar selain dekat dengan kalangan Petani, beliau juga dikenal banyak kalangan masyarakat kalangan bawah dan mudah bergaul tanpa pandang suku dan jabatan dan mudah ditemui siapa saja

Hal ini memang menjdi sebuah fakta, seorang tenaga tekhnis dan pejabat tekhnis, oleh Fauzi Si’in sebagai Bupati Kerinci periode II, mempercayakan managemen Pemerintahan dalam aspek administrasi kepada seorang Zubir Muchtar, kepiawaian belaiu bukan hanya dari aspek tekhnis dan tentunya aspek manajemen administrasi Pemerintahan juga dipahami beliau walupun untuk itu beliau harus belajar dan belajar dan ternyata beliau mampu menjadi orang Kepercayaam Fauzi Si’in dalam jajaran Kabinet Fuzi Si’in periode ke II.
Disamping itu kedekatan dengan masyarakat petani dan Pemuda menjadi sebuah hal yang membuat Zubir Muchtar diminta oleh masyarakat untuk maju sebagai Balon Bupati Kerinci pada PILKADA Tahun 2008, hal ini terbukti banyak masyarakat petani menggantungkan harapan kepada Zubir Muchtar untuk memimpin Kerinci masa yang akan datang, salah satu bentuk Pernyataan petani di kecamatan Kayu Aro, yang belum mau disebut nama “Memang petani tidak mengerti soal politik, yang jelas bapak Ir.H.Zubir Muchtar layak untuk mencalonkan dan dicalon kan oleh Perahu Petani melalui mekanisme Partai penggusung pada pemilihan Bupati Kerinci secara langsung tersebut. Selain mudah ditemui juga dekat dengan kami petani”. Ujarnya, dan, selain sosok beliau dekat dengan petani juga sangat dikenal dengan keramah tamahan dalam pergaulan sehari-hari, sehingga beliau sangat mudah ditemui dan diajak bicara oleh Masyarakat pada umumnya. Penampilan sederhana beliau membuat masyarakat menjadi simpatik akan figurnya, bahkan pencalonon beliau juga didukug oleh kalangan pemuda juga mulai membicarakan tentang figur Ir.H.Zubir Muchtar, dimana dimata mereka melihat sosok kesederhanaan Ir.H.Zubir Muchtar yang dekat dengan kalangan bawah khususnya petani. Dan ini merupakan modal awal yang dimiliki Zubir.
Secara prestasi tingkat Nasional beliau dianugerahkan Penghargaan Bidang Pertanian dari menteri Pertanian, Anton Apriyantono baru-baru ini. “Ini bukti bahwa beliau berpihak kepada para petani dan menjadi tokoh nasional.
Zubir Muchtar maju sebagai Balon Bupati pada PILKADA Tahun 2008 diakui beliau bahwa dirinya di desak maju oleh masyarakat dan itu sudah dipertimbangkannya untuk maju pada pilbub mendatang, hanya majunya dirinya menjadi orang nomor satu di bumi sakti alam kerinci ini atas dasar desakan dan permintaan dari masyarakat.
Aspirasi murni masyarakat petani dan Pemuda menginginkan Zubir Muchtar maju pada Pilkada 2008 nanti, merupakan aspirasi murni masyarakat, kalau memang itu yang dikehendaki masyarakat maka beliau siap akan maju mencalonkan diri sebagai Bupati Kerinci, sesuai dengan ketentuan dan mekanisme yang berlaku sebagai Pejabat dan sebagai Pegawai Negeri Sipil (Krc/03).

Sabtu, 15 Maret 2008

“MAIRIZAL MEIRAD“ LAYAK JADI PEMIMPIN KERINCI TAHUN 2009 -2014

Kerinci yang terdiri dari beberapa etnik, yaitu warga Minang Kerinci, warga jawa Kerinci , warga batak Kerinci, yang menjadi bagian yang terpisahkan dan terintegrasi dalam pembangunan Kerinci, dan merupakan warga yang memberikan kontribusi ekonomi bagi Kabupaten Kerinci, dan mereka menjadi Kerinci menjadi kampung dan tanah kelahiran mereka, dan kampung asal mereka menjadi kampung ke dua bagi mereka, bahkan ada yang mengatakan pulang kampung merasa menjadi perantau.

Untuk mengetahui arah politik pada PILKADA Kerinci 2008, secara umum mereka mengharapkan bahwa warga rantau di Kabupaten Kerinci tidak dijadikan warga Kelas II, karena mereka hidup, lahir dan berusaha serta membangun di Kabupaten Kerinci, dan mereka menjadi bagian terintegrasi dalam masyarakat Kerinci untuk membangun Kerinci masa depan yang madani, salah satu tokoh Minang Kerinci Jakarta yang berhasil di wawancarai adalah H. Anwardin, (Ketua Keluarga Besar Minang Kerinci Jakarta) yang lahir dan besar serta memiliki keluarga di Ranoh Kincai, pandangan beliau terhadap PILKADA Kerinci Tahun 2008 adalah Pemimpin yang akan datang sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 dan bisa mempersatukan semua unsur masyarakat yang ada di wilayah Kerinci, tidak mengotak-ngotak, mengintegrasi semua elemen masyarakat menjadi potensi Pembangunan, disamping itu pemimpin harus amanah, take & give, selalu berfikiran positif dan hindari sifat negatif atau dendam politik, marilah kita hilang perbedaan jadikan perbedaan menjadi nilai pembangunan, kita satu pandangan untuk membangun Kerinci. Siapapun yang menjadi Bupati yang akan datang tidak masalah yang penting bisa memberikan kemakmuran bagi masyarakat Kerinci secara utuh, iklim berusaha dapat berjalan dengan menjadi lebih bagus, dengan memberikan kemudahan dan suasana nyaman dalam berinvestasi, namun Balon/Calon Bupati harus memiliki dan mempunyai misi dan visi yang membumi untuk lebih memacu mengejar ketertinggalan Kerinci dari daerah-daerah lainnya, khususnya Propinsi Jambi. Dengan Banyaknya Balon/Calon Bupati yang akan datang menunjukkan bahwa Kerinci sudah bisa menerima alam demokrasi yang lebih maju, dan Balon/Calon harus berjiwa besar siap menang dan siap pula menerima kekalahan.

Salah satu balon yang dikenal adalah Dpt. Drs. Mairizal Meirad, (Mantan Ketua HKK se- Jakarta) lebih dekenal dengan “MM”, bukan karena beliau beristerikan Putri Minang Kerinci (Letnan Kolonel Udara Hj. Erniyati Muslim), tetapi secara objektif, kami dan “MM” bersama-sama di Jakarta dan “MM” diusung oleh sebuah perahu masyarakat untuk disampaikan ke Partai Penggusung, menjadi balon/calon pemimpin Kerinci tahun 2009, dan ini nilai yang sangat berarti, beliau datang dan menjadi balon, bukan kehendak dan ambisi pribadi, dan “MM” sangat dekat dengan masyarakat baik pengusaha, dan masyarakat lainnya di Jakarta. Beliau ini adalah seorang yang tumbuh dari profesional, dibesar dari Birokrat di Depdagri dan Bisnis, kalau secara umum “MM” diadakan Fit and proferty test, menurut saya beliau punya kriteria yang lebih, baik diukur dengan ketokohan, wawasan Nasional dan Internasional, hubungan dengan masyarakat bagus bahkan. Trade record beliau menurut kami sangat bagus, sebagai profesional yang di latar belakang pengethuan, ilmu perkawanan (markting) di BUMN sangat berhasil, secara umum kami secara pribadi beliau cukup punya capablitas untuk menjadi Bupati Kerinci tahun 2009, sekiranya beliau betul mau Pulang, Ibadah, Mengabdi dan Membangun dan akan masuk dalam PILKADA di Kerinci tentu sesuatu hal jadi pilihan yang terbaik,

Namun semua ini yang menentukan adalah masyarakat yang tinggal di Kerinci, siapapun Bupati Kerinci, namun harapan kami perantau di Jakarta, hendaknya Kerinci dipimpin oleh pemimpin Pilihan Rakyat, tidak pemimpin dengan membeli suara rakyat, tidak pemimpin ambisius, dan tidak pemimpin yang membeli jabatan dan menjual jabatan, hal ini mungkin terjadi di PILKADA Kerinci

Disamping itu, beliau menghimbau kepada Masyarakat minang yang ada di Kerinci, bahwa masyarakat Minang Kerinci tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat Kerinci, hal ini sesuai dengan nasihat orangtua “dimana bumi dipijak disanalah langit dijunjung” dan masyarakat Minang Kerinci duduk sama rendah berdiri sama tinggi, dengan azaz kebersamaan untuk membangun masyarakat Kerinci yang homogen, dan lakukanlah hak pilih kita selaku warga Kerinci dengan memilih Pemimpin Kerinci. tidak pemimpin dengan membeli suara rakyat, tidak pemimpin ambisius, dan tidak pemimpin yang membeli jabatan dan menjual jabatan, serta Pemimpin yang jauh dari Money Politik.

Dari uraian wawancara diatas, bahwa warga Minang Kerinci Jakarta, sangat peduli dengan Kabupaten Kerinci, bahkan mengharapkan warga Minang Kerinci di Kerinci melakukan hak Pilih yang benar dan baik untuk kepentingan Kerinci secara utuh, dan apa yang menjadi harapan warga Minang Kerinci Jakarta, mudah-mudahan dapat terlaksana dengan baik pada Pilkada Kerinci Tahun 2008

MAIRIZAL MEIRAD TEMU KANGEN DENGAN TOKOH DI JAMBI

Balon Bupati Kerinci pada Pilkada tahun 2008, salah satunya adalah Dpt Drs. H. Mairizal Meirad, MM sebagai salah satu balon yang diusung oleh Perahu masyarakat saat ini mengadakan safari temu kangen dengan tokoh-tokoh Kerinci di masing-masing Propinsi yang memiliki komunitas Kerinci/ Ikatan Keluarga Besar Pondok Tinggi.

Temu kangen dan silaturrahmi dengan tokoh komunitas Kerinci/ Ikatan Keluarga Besar Pondok Tinggi, dan simpatisan di Jambi dilaksanakan pada tanggal 29 Februari 2008, temu kangen dihadiri lebih kurang 20 orang tokoh senior dan yonior, baik tokoh politik maupun non politik.

Pada acara temu kangen dan silaturrahmi tersebut, dilakukan penyampaian refeleksi proses pencalonan beliau oleh masyarakat sebagai sebuah aspirasi yang sangat perlu disikapi, dan merupakan keinginan masyarakat untuk mencalonkan beliau sebagai Bupati Kerinci, keinginan masyarakat tersebut merupakan roh yang membuat beliau terpanggil dan ingin membaktikan pengelaman dan ilmu beliau untuk segumpal tanah surga yang terdampar ke dunia, agar tetap menjadi tanah surga, walaupun saat ini nilai tanah surga itu mulai sirna, baik bagi pengunjung sebagai wisatawan maupun bagi masyarakat Kerinci yang keluar masuk ke Kerinci.

Pada pertemuan tersebut, dijelaskan oleh beliau, bahwa keinginan dan aspirasi masyarakat yang mengehendaki beliau menderma baktikan pengalaman dan penbetahuan beliau untuk membangun Kerinci menjadi tanah surga yang memberikan manfaat bagi masyarakat Kerinci dan masyarakat Internasional, sesuai dengan potensi dan nilai-nilai yang dimiliki oleh Kabupaten Kerinci, baik untuk kepentingan daerah, regional dan Internasional, karena beliau sangat menyadari bahwa Kerinci dengan potensinya memiliki kepentingan bagi pembangunan Kerinci maupun kepentingan Nasional dan Internasional.

Mengenai visi dan misi, di jelaskan oleh Dpt Drs. H. Mairizal Meirad, MM, bahwa telah menyusun dan saat ini, belum etis beliau menyampaikan Visi dan misi, namun yang jelas dengan melihat Kerinci masa lalu dan sekarang, dan pandangan masa depan, terfokus dalam pembangunan baik fisik maupun non fisik dengan prinsip KISS (Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Sinergi)) pemberdayaan sumber daya dari berbagai sektor.
Hal ini menurut beliau sejalan dengan PIMM (Pulang, Ibadah, Mengabdi dan Membangun) untuk mewujudkan pembangunan yang berfihak kepada masyarakat, karena seutuhnya pembangunan itu adalah bagaimana mensejahterakan rakyat banyak.

Sehingga pencalonan beliau terkesan bukan sebagai sebuah ambisius untuk membeli jabatan dan ambisius kekuasaan, melainkan merupakan sebuah pengabdian yang tulus untuk membangun Kerinci, sesuai dengan naluri enterperenuer yang dimiliki dan manajemen pertemanan untuk mengangkat harkat dan martabat Kerinci setara dengan Kabupaten lainnya, sebagai segumpal tanah surga yang memiliki keharuman baik ekonomi, wisata, pendidikan, lingkungan dan memberikan nilai peningkatan ekonomi masyarakat, karena pembangunan ekonomi berbasis masyarakat menjadi sebuah kata kunci, bukan pembangunan angka-angka yang lebih menonjolkan nalai statistik yang sangat sulit dibuktikan di akar rumput yang memiliki kesan, data diatas penderitaan rakyat.

Dalam pertemuan tersebut, tokoh komunitas Kerinci/ Ikatan Keluarga Besar Pondok Tinggi antara lain Dr. Usman Karim, SKM dan Isteri, Abu Samah, Dr. Jamaluddin (Jujun) dan Isteri, Rustam, Spd, Mahyuddin Abas, Spd, Dpt Januar, Hamdani, Spd. Afrizal, Spd (DPRD Kota), Syamsul Bahri, SE (pengamat), Irfatman, Spd (beserta Ister) beseta simpatisan lainnya di Jambi menyatakan mendukung sepenuhnya putra terbaik Kerinci Dpt Drs. H. Mairizal Meirad, MM sebagai salah satu balon Bupati dan siap mensosialasikan kepada Keluarga di Kerinci baik yang berada di Wilayah Adat Depati Payung Pondok Tinggi dan seluruh masyarakat Kerinci.

Untuk proses pembelajaran politik bagi masyarakat, melalui pendekatan intelektual kepada tokoh-tokoh yang memiliki keinginan untuk membangun Kerinci sebagai mediator untuk menyampaikan kepada keluarga terdekat dan kolega merupakan proses pembelajaran politik, agar masyarakat Kerinci bisa memilih pemimpin yang memiliki keinginan untuk membangun, tidak pemimpin yang ambisius dan terkesan membeli jabatan untuk kekuasaan, proses pembelajaran politik melalui tokoh merupakan salah satu untuk mewjudkan pemimpin yang menjadi pilihan masyarakat.

Menurut beliau, temu kangen ini akan dilanjutkan ke beberapa Propinsi, terutama Sumatera Barat dan Jakarta.

BERKACA DI CERMIN RETAK II

MEGA PROYEK PILKADA

Oleh : Syamsul Bahri, S.E
Email : syamsul_12@yahoo.co.id

Produk sebuah reformasi di Indonesia antara lain adalah otonomi daerah serta Pemilihan secara langsung, baik legeslatif maupun Presiden dan wakil serta Kepala Daerah, yang memiliki tujuan mulia untuk meningkatkan proses demokrasi dan melindungi dan mesejahterakan masyarakat, baik keamanan, ekonomi, pendidikan dll.

Payung hukum dari hal tersebut diatas, adalah salah satu UU No. 32 Tahun 2004, yang mencerminkan sebuah negara demokrasi terbesar di Dunia, dimana, seyogyannya kekuasaan rakyat menjadi kekuasaan dominan dan suara rakyat menjadi suara yang menentukan arah pembangunan, baik melalui penentuan legeslatif maupun Presiden dan Wakil serta Kepala Daerah (Pasangan Gubernur, pasangan Bupati)

Kalau kita cermati Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia, sebagai implementasi dari UU No. 32 Tahun 2004, sesuai dengan data, pelaksanaan PILKADA tahun 2007, justru banyak meninggalkan persoalan yang mendasar, antara lain Pemimpin daerah belum menjadi pilihan rakyat, terjadi konflik dan penolakan dll. Hal ini merupakan sebuah cermin bagi PILKADA di Propinsi Jambi, sesuai data penyebab tersebut lebih disebabkan money politik dan black campegne
Bahkan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi mengatakan “Jika pada pembahasaan naskah akademik UU No 32 Tahun 2004, polemik terkait pertanyaan apakah pilkada langsung dapat meredam politik uang selama 2001-2004, kini debat terarah pada mahal dan rendahnya kualitas pilkada. Maka beliau mengusulkan agar pilkada dihapus (Kompas, 26/1/2008).
Banyaknya gugatan pilkada di Indonesia bermula dari data kependudukan yang tidak valid. Demikian pula, rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap esensi pilkada, yang keluar dari tujuan UU No.32 tahun 2004 menyebabkan praktik politik uang dalam pilkada. Khusus untuk Indonesia, problem pilkada diperberat kualitas partai politik dan aktor politik yang tidak memadai, ketidak netralitas penguasa, dendam politik, black compigne. Kasus Pilkada Malut dan Sulsel menunjukkan betapa sulitnya menghasilkan pilkada berkualitas dan diterima semua pihak
Pilkada di Indonesia merupakan pesta akbar dan harus dibiayai secara khusus, mulai dari pendaftran pemilih yang sering tidak valid, pengadaan barang dan jasa untuk pencoblosan yang berulang tiap pemilihan, sampai kampanye jorjoran yang dilakukan parpol dan calon. Dengan kata lain, pilkada beririentasi pada ”Mega proyek”, harus dibiayai anggaran besar pula, yang menimbulkan inefisiensi terjadi dalam paradigma proyek pilkada, bahkan yang balon juga jor-joran untuk membeli dan mendapat suara pemilih, tentunya calon yang punya modal dan sponsor, kondisi ini sangat sulit untuk melahirkan pemimpin pilihan masyarakat.
Logika berpikir yang berorientasi pada mega proyek dalam pilkada ini tidak saja merasuki pemikiran penyelenggara pilkada, tetapi juga partai politik, aktor politik, calon kepala daerah, birokrasi di pusat dan daerah, serta masyarakat pemilih. Proyek ini berlanjut sampai esensi dan tujuan kemenangan pilkada. Tidak heran jika partai politik dan aktor politik rela mengeluarkan miliaran rupiah untuk dapat mengikuti kompetisi pilkada.
Uang ini digunakan mulai dari menentukan parpol pengusung (beli perahu), kampanye besar-besaran untuk mendongkrak popularitas calon, sampai upaya mempengaruhi pilihan masyarakat. Tentu saja tidak ada yang gratis dalam pesta akbar pilkada. Biaya yang dikeluarkan ini harus diganti oleh uang rakyat dalam APBD melalui arisan proyek bagi investor politik yang ikut membiayai pilkada. Jadi, apa yang dicemaskan banyak pihak tentang mahal pilkada mendekati kebenaran. Pilkada bukan hanya mahal dari sisi biaya penyelenggaraan yang harus ditanggung APBD, tetapi juga mahal dari ongkos yang harus dibayar masyarakat dalam arisan proyek bagi investor politik. Cukup valid untuk mengatakan pilkada langsung memboroskan uang negara dan belum memberi hasil optimal

Walaupun saat ini, PILKADA wilayah Propinsi Jambi tahun 2008(Kota Madya Jambi, Kabupaten Merangin, dan kabupaten Kerinci) dimana arus perubahan yang merupakan arus besar saat ini, yang merupakan refleksi dari peta politik Nasional, yang mengarah untuk menginginkan pimpinan non Incumbent dan 4 L, menjadi bagian yang tak terpisahkan dan menjadi bagian dari politik daerah saat ini.

Maka untuk PILKADA wilayah Propinsi Jambi, dengan melihat dan bercermin pada pelaksanaan PILKADA di berbagai daerah, yang membuah hasil Pemimpin yang bukan menjadi Pilihan Rakyat, karena proses Pemilihan lebih cenderung money politik dan black compagne disamping ketidak netralitas penguasa, menjadi bagian permaslahan PILKADA tahun 2007, sehinga akan melahirkan sebuah program yang belum memihak pada kepentingan rakyat

Dengan bercermin dari hal tersebut diatas, bahwa permaslahan Pilkada tahun 2007 disebabkan (1) Money Politik, (2) Black Compagne, (3) Ketidak Netralitas Pelaksanan dan Penguasa, (4) data penduduk yang tidak valid. Sehingga Pelaksanaan Pilkada di Wilayah Propinsi jambi tahun 2008, hendaknya tidak bercermin di Kaca Retak

Kondisi itu sudah tercermin, bahwa curi star dan memanfaatkan jabatan dalam kepemerintahan (tentunya dengan segala fasilitas) telah berjalan dengan tanpa rasa malu, walaupun berbagai kedok, serta ambisius untuk mendapatkan jabatan sebagai Bupati/wali kota, hal dapat dilihat semua partai baik yang lulus election threshold maupun yang tidak lulus, para balon tersebut mendaftar, seakan-akan ingin menguasai semua partai “perselingkuhan dalam Partai Politik” menjadi bagian yang biasa, walaupun secara moral perselingkuhan itu tida dibenarkan

Oleh sebab itu, marilah kita atau tokoh-tokoh yang masih memiliki hati nurani untuk membangun demokrasi dan memilih pemimpin yang menjadi pilihan rakyat, serta pemimpin yang berfikir dan bekerja untuk rakyat, tentunya pemimpin yang tidak ambisius, tidak money politik, tidak memiliki rasa dendam kepada rezim terdahulu, pemimpin yang memiliki pengalaman baik nasional dan Internasional dan enterpteneur menjadi bagian dari tanggung jawab kita untuk menyampaikan kepada masyarakat, agar tercipta pemimpin yang menjadi pilihan rakyat, yang akan mengiplementasikan visi dan misi sesuai dengan kondisi di tengah masyarakat, tidak menciptakan angka prestasi stitistik diatas penderitaan rakyat.

Sabtu, 08 Maret 2008

PEMDA KERINCI GAK BECUS MERENCANAKAN AJANG BESAR

Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci (FMDK) Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi ditetapkan pemerintah pusat sebagai agenda nasional menyambut tahun kunjungan wisata 2008 adalah sangat tepat, itu semua dikarenakan kerinci merupakan tujuan utama pariwisata provinsi Jambi.

Selain ajang ini dapat mengangkat nama kabupaten Kerinci dan provinsi Jambi khususnya, dan Indonesia pada umumnya, hendaknya perhelatan besar ini dapat dijadikan media oleh PEMDA Kerinci untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar daerah Sanggarang Agung. Itulah yang diharapkan oleh masayarkat kepada pemerintah daerah. Namun ajang ini hanya sekedar perhelatan besar biasa saja, perhelatan yang menghabur-hamburkan pendapatan daerah, dan perhelatan yang menghabiskan waktu. Ini dikarenakan masyarakat tidak merasakan efek yang positif dari FKMD tersebut.

Benar memang, kalau dengan ajang FKMD ini kabupaten kerinci telah banyak dikenal, baik dalam maupun luar negri. Namun bukan hanya dikenal yang diharapkan oleh masyarakat, mereka mengharapkan dengan adanya ajang ini, mereka mendapat peluang untuk meningkatkan taraf perekonomian mereka. Pada kenyataanya ajang ini hanya berdampak sementara yaitu 3 – 7 hari. Dan itu hanya mengahasilkan ratusan juta rupiah dan untuk menyelenggarakan perhelatan ini pemerintah menghabisakan milyaran bahkan trilyunan rupiah.

Wajarkah kiranya, perbandingan yang sangat kontras antara pengeluaran dan pemasukan tersebut…???”ANDALAH YANG MENILAI”

Untuk itu, Diharapkan pada pemerintah pusat dan daerah agar dapat meninjau dan memberikan kontribusi yang lebih pada masyarakat terhadap perhelatan yang besar ini, bukan hanya sekedar menghamburkan pendapatan daerah dan efek yang sekejap saja.